Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Datang di Blog Myanto Mahardika Scout, Semoga Bermanfaat untuk Kita Semua.

Motivasiku

Orang yang selalu beralasan selamanya tidak akan menemui kemajuan pada dirinya.

Inspirasiku

Setiap Manusia pasti berbuat salah, maka Instropeksi, dan berbenah diri serta saling menasehati adalah yang terbaik untuk kita lakukan.

Mutiara Hikmah

Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya dan yang bermanfaat buat manusia lainnya.

Warning

Katakan benar pada yang benar dan katakan Tidak pada yang salah atau bathil.

Sabtu, 20 Februari 2016

Mengingat dan Merenungi Kematian

MENGINGAT DAN MERENUNGI KEMATIAN

Dari al-Barâ’ bin ‘Azib Radhiyallahu 'anhu menceritakan,

بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ بَصَرَ بِجَمَاعَةٍ فَقَالَ : عَلَامَ اجْتَمَعَ عَلَيْهِ هَؤُلَاءِ؟ قِيْلَ : عَلَى قَبْرٍ يَحْفِرُوْنَهُ ، قَالَ : فَفَزِعَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَدَرَ بَيْنَ يَدَيْ أَصْحَابِهِ مُسْرِعًا حَتَّى انْتَهَى إِلَى الْقَبْرِ فَجَثَا عَلَيْهِ ، قَالَ : فَاسْتَقْبَلْتُهُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ لِأَنْظُرَ مَا يَصْنَعُ ، فَبَكَى حَتىَّ بَلَّ الثَّرَى مِنْ دُمُوْعِهِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا قَالَ: أَيْ إِخْوَانِي ! لِمِثْلِ الْيَوْمِ فَأَعِدُّوْا

Ketika kami bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat sekelompok orang, maka beliau bertanya, ‘Untuk apa mereka berkumpul?’ Dikatakan kepada beliau, ‘Mereka berkumpul pada kuburan yang sedang mereka gali’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terperanjat, lalu bergegas mendahului para sahabat sehingga sampai di kuburan, lalu beliau berlutut ke arah kuburan. Bara’ berkata, ‘Maka aku menghadap di depan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melihat apa yang akan beliau lakukan’. Kemudian beliau menangis sehingga tanah menjadi basah karena air mata beliau. Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap kepada kami dan bersabda, “Wahai saudara-saudaraku! Bersiap-siaplah untuk yang seperti ini!” (Lihat Silsilatush Shahîhah, no. 1751, karya Syaikh al-Albâni rahimahullah).

Mengingat kematian itu memiliki pengaruh besar dalam menyadarkan jiwa dari kelalaian. Kematian merupakan pelajaran terbesar. Sungguh, ziarah kubur, menyaksikan jenazah, melihat orang sekarat, merenungkan sakaratul maut, merenungkan wajah mayit setelah matinya, akan mengekang jiwa dari berbagai kesenangannya serta akan mengusir kegembiraan hati.

Kalian telah melihat kehidupan ini berlalu dengan cepat, namun kebanyakan orang tidak menyadarinya. Ada yang lahir sementara yang lain meninggal. Rahim mengeluarkan bayinya, sementara bumi menelan mayit.

Wahai saudaraku, kehidupanmu yang hakiki akan dimulai setelah kematianmu … Persiapkanlah segala sesuatu untuk bekal menjalani kehidupanmu yang sebenarnya. Amal kebaikan, itulah bekal menghadap Allâh Azza wa Jalla.

Wahai Pria, Sanggupkah Kau?

WAHAI PRIA, SANGGUPKAH KAU ? (Sebuah Kisah)

Seorang pria beristeri tanpa sengaja berkenalan dengan seorang gadis dinsebuah kantin kompleks perkantoran, karena ada urusan pekerjaan merekapun tukeran PIN BB.

Malam harinya si gadis mulai BBM
si pria :

Gadis : Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula

Pria : Terima kasih ya:)

Esoknya si gadis menelpon sekedar say hallo.

Gadis : Kapan ya mas, kita makan bareng lagi?

Pria : Oke kapan aja boleh

Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM dan
telepon, sesekali juga janjian pergi makan siang bareng.

Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si gadis BBM, isinya adalah :

"Mas... Sebenarnya aku mencintaimu , aku tau kamu udah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri ke-2, aku siap mas dan maaf aku mengganggu perasaanmu.

Dengan berat hati pria itu menjawab : "Dik, aku mengerti dan paham maksudmu... tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik.

Tapi, tahukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan hingga usahaku sukses? Itu semua karena dorongan dan semangat isteriku.

Sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalau aku sekarang udah sukses.

Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata. Padahal ada seseorang yang tersayang di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta.

Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.

Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku di kala susah, terpuruk dan sukses seperti ini.

Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa menjadi seperti ini. Kamu memang cantik, tapi hati isteriku lebih cantik.

Terima kasih atas cintanya, maaf aku tidak bisa membalas seperti kehendakmu.

Wahai pria, sanggupkah kau seperti kisah di atas ??

semoga bermanfaat......

Kamis, 18 Februari 2016

Kucing Saja Punya Hati

KUCING SAJA PUNYA HATI. LALU BAGAIMANA DENGAN KITA...???????

Subhanallah!
Tiada peristiwa yg menakjubkan untuk warga di kota Hijazi,  Syria kecuali berita ttg kucing yg selalu ikut shalat subuh berjamaah pada setiap harinya bersama warga.

Banyak yg menyaksikan bahwa penjaga masjid berusaha untuk mengeluarkan kucing tsb dari Masjid,  tapi menuai kegagalan karena itulah warga membiarkan Kucing tsb berada di shaff sholat.

Diketahui Kucing itu menunggu setiap harinya saat petugas Masjid membuka pintu Masjid untuk mengadakan sholat Shubuh lalu ia memasuki Masjid itu.

Ia memusatkan pandangannya pada ayat-ayat Al-Qur'an dan kaligrafi Al-Qur'an yg tergantung di tembok Masjid sampai pada waktu sholat akan dilaksanakan.

Kucing itu langsung menuju shoff sholat bersama2 warga untuk melakukan sholat Shubuh.

  (( ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺴَﺒِّﺢُ ﻟَﻪُ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺻَﺎﻓَّﺎﺕٍ ۖ ﻛُﻞٌّ ﻗَﺪْ ﻋَﻠِﻢَ ﺻَﻠَﺎﺗَﻪُ ﻭَﺗَﺴْﺒِﻴﺤَﻪُ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻮﻥ))

"Kisah jenazah yang diiringi ratusan kucing"

Habib Mundzir Al Musawa menceritakan: "Terjadi beberapa waktu yang silam saat itu saya masih di Tarim, Hadramaut. Tinggal beberapa lama di kota Syihir, wilayah Mukalla disitu ada seorang wanita tua wafat, suatu hari saya melihat jenazah diusung. Tapi ada 1 hal yang ganjil.
Apa yang ganjil? Ketika jenazahnya diusung, banyak orang yang mengusungnya dan ratusan ekor kucing ikut mengantarkan jenazah. Ini ganjil saya fikir, ada jenazah diikuti ratusan ekor kucing .. Dan baru ini saya melihatnya. Ketika saya bertanya – tanya, kenapa ini? Mereka memuji wanita tua yang wafat itu "alaiha rahmatullah". Di masa hidupnya nafkahnya dicukupi oleh anak – anaknya, kerjanya tiap pagi masuk ke pasar mengambil bekas kepala – kepala ikan yang terbuang dan ditaruh di sebuah gerobak dan ia melemparnya kepada semua kucing yang ada di jalanan. Bertahun – tahun itu terjadi sampai setiap pagi, ratusan kucing sudah berjajar di jalanan menunggu bagian yang diberikan dari wanita tua itu. Ketika ia wafat, ratusan ekor kucing itu mengantarkan jenazahnya. Berhari – hari puluhan ekor kucing tidak meninggalkan kuburnya.

Demikianlah, Allah jadikan Ibrah (contoh) bahwa setiap hewan itu mempunyai perasaan terimakasih kepada yang memberinya. Bagaimana aku dan kalian yang selalu diberi oleh Allah, adakah perasaan terimakasih terlintas untuk selalu berbakti kepada Allah ???"

Terima Kasih Cinta

:: Terima kasih Cinta... ::

Aku tak lagi sesepi kemarin
Saat semua tiada disini
Saat semua menghilang secara tiba-tiba
Kini tawamu  mampu pecahkan tiap dinding sepiku
Kau mengisi ruang kosong ku
Kau nyanyikan lagu cinta tentang kita
Semua terasa nyata disini
Mendekapku penuh kasihmu
Katamu kan selamanya begini
Kau kan selalu dihati
Meski keraguan menguasai
Kau yakini aku untuk tetap percaya
Kau tak akan kemana-mana
Selalu denganku
Menjagaku
Terima kasih cinta
Untuk semua upaya memperjuangkanku
Disana.. jauh didepan sana
Akan menjadi tujuan kita untuk melangkah
Aku denganmu
Kau denganku
Kita akan tetap dijalan yang sama.

10 Sifat Wanita yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami

10 SIFAT WANITA YANG MENDATANGKAN REZEKI BAGI SUAMI:

Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.

1. Istri yang pandai bersyukur

Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

2. Istri yang tawakal kepada Allah

Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.

3. Istri yang baik agamanya

Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.

4. Istri yang banyak beristighfar

Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12)

5. Istri yang gemar silaturahim

Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

6. Istri yang suka bersedekah

Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

7. Istri yang bertaqwa

Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)

8. Istri yang selalu mendoakan suaminya

Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.
Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)

9. Istri yang gemar shalat dhuha

Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rezekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

10. Istri yang taat dan melayani suaminya

Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.

Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki menngalir lancar..."
Semoga bermanfaat...!

13 Kesalahan Komubikasi Orang Tua

13 KESALAHAN KOMUNIKASI ORTU

Rangkuman dari seminar Bunda Elly Risman.

Berbagai bentuk penyimpangan perilaku anak (mulai dari yang sederhana: bohong, lelet, malas… sampai ke yang parah: selfie telanjang, kecanduan pornografi, hingga seks bebas dan same-sex attraction/gay/lesbi,dll) berakar dari kesalahan pola asuh orang tua.

Ada 13 gaya bicara yg harus DIHINDARI

1. Memerintah
2. Mengancam
3. Menceramahi
4. Menginterogasi
5. Melabeli
6. Membandingkan
7. Menghakimi
8. Menyalahkan
9. Mendiagnosis
10. Menyindir
11. Memberi solusi
12. Menyuap
13. Membohongi

Dengan mengubah cara bicara, dll, manfaatnya terasa: respon anak positif, lebih nurut, masalah yang ada bisa teratasi. Sehingga kita lebih tenang dalam menghadapi anak dan ga banyak energi keluar utk ngomel. Syaratnya konsisten dan sabar, insyaAllah akan ada respon positif dari anak.

1. Memerintah.
Knp kok kita ga boleh memerintah anak (apalagi disertai bentakan)? Krn, anak jd pasif, ga mandiri, ga ada inisiatif/kreatif, dan ibu jg capek nyuruh2 terus.

Kalo kita ingin anak berbuat sesuatu, ajak, dan terangkan alasannya. ‘Nak, yuk sholat, mama temani’, ‘nak, yuk bereskan mainanmu, biar rmh rapi’. Insya Allah, lama2 akan trbiasa dan atas inisiatif sendiri anak akan melakukan hal2 itu.

Kebiasaan nyuruh2 bikin anak pasif. Misal nilai matematika jelek, jgn disuruh2 belajar atau les. Tapi, ajak bicara/diskusi, usahakan sampai anak menemukan sendiri apa sebab nilainya jelek, dan dia sendiri yg bilang ‘aku ingin les!’ jadi anak ada rasa tanggung jwb, dia les bukan krn ‘disuruh ibu’, tp krn dia merasa perlu les.

2. Mengancam

Para ibu paling ahli mengancam: “kalo gak makan, mama tinggal! Kalo nakal, mama kurung di kamar mandi!” Akibatnya, anak nurut karena takut, bukan karena kesadaran. Anak jadi penakut, mau saja diajak2 hal negatif sama teman2nya karena takut ancaman.

Ada yang bilang, sah-sah saja mengancam anak, toh Allah di Quran jg mngancam dg siksa yg pedih! Jwbnya: ancaman Allah itu kan hukum utk org yg baligh (sdh ada taklif). Utk anak2, kita sampaikan wajah Jamal (indah) Allah dulu.. Nak, sholat..supaya kita disayang Allah.. Nak, Allah itu baik, sudah kasih ini.. itu .. yuk kita berterimakasih.. caranya dg sholat.. Mnrt pnelitian, otak kiri dan kanan anak tersambung syaraf2nya pada usia9 th, dan saat itu dia bisa mnghubungkan sebab-akibat yg abstrak (“ghaib”). Jd saat itulah idealnya kita kenalkan “hukuman” Allah, bhw manusia2 yg tidak patuh akan mendapat siksa, masuk neraka. InsyaAllah dg proses ini, anak beribadah dg landasan cinta dan syukur, bukan semata2 takut pd neraka. Amin.

3. Menceramahi.

Jangan suka menceramahi anak ya bu.. Knp? Karena..coba inget2 lg, dulu wkt kecil, kalo diceramahi ibu/bpk..rasanya gmn? Bete, sebel, dan dlm hati bilang ‘sok tau banget!’ Atau ‘cerewet!’ Ya nggak? Lebih baik, ajak anak berdiskusi dalam suasana santai.

4. Menginterogasi

Terutama untuk anak remaja, gaya interogasi malah bikin mereka kesal dan semakin menjauh dari ortu. Anak pulang telat, ibu langsung bergaya polisi, “Darimana tadi? Sama siapa? Ngapain aja? Tadi habis les sama temen2, kalian mampir dulu di cafe ya? Kamu coba-coba ngerokok ya, kok bau rokok?!” Tujuan ortu tentu baik, tapi caranya yang kurang baik.

5. Memberi label/cap

Ibu sering ngomel: kamu lelet, nakal, bandel, ceroboh,dll. Kalo ibu marah biasanya ga puas kalo ga berkata, “kamu kok ga pernah nurut/dengerin ibu sih?!” Memberi cap akan membentuk citra diri anak. Ketika dia dikatai berulang2 bhw dia lelet atau bodoh atau bandel, dia lama2 akan merasa bhw dirinya memang demikian. Dan lama2 dia akan cuek, pasif, dan berpikiran “emang aku ya begini ini, situ mau apa?!”

Jadi biasakan ucapkan kata2 yg membentuk citra positif anak, puji anak sesuai apa yg dilakukan (berlebihan memuji juga tidak baik, akan membuat anak narsis). Ungkapkan perasaan ibu. Misal, “Nak, ibu kesal kalau kamu….”

6. Membandingkan.

Tujuan ibu membanding2kan anak adalah supaya anak termotivasi, “belajar yg rajin dong, kayak kakak..Liat kakak tuh, juara terus, kamu kok engga?”

Bu, ada bbrp kasus ekstrim yg ditemukan guru parenting saya, akibat ibu suka mmbandingkan. Salah satunya, ada prp dewasa, kena kanker parah. Saat diterapi, keluar masalahnya: dia selama ini tertekan krn sejak kecil ibunya ga pernah puas sama dia, selalu banding2kan dg kakaknya.

7: Menghakimi.

Contoh, kakak berantem sama adik, lalu ibu tanpa mau meneliti dulu langsung bilang “kakak jgn nakal sama adik!”, atau anak nilainya jelek, “ini pasti gara2 kamu main game melulu!” Tujuan ibu ngomong gini adalah utk mperbaiki perilaku anak, ya kan? Tapi sayang, cara ini ga ngefek. Anak akan merasa sakit hati (terutama kali dia merasa benar/dituduh secara salah). Lama2 dia merasa ga disayang, disalahin melulu..dst (efeknya akan mirip dg yg sy ceritakan kemarin). Ketika anak msh kecil, mgkn msh bisa kita kontrol. Tp ketika sdh remaja, jika komunikasi dg ortu ga bagus, anak akan menjauh dan lebih mndengar kata2 temannya.

Teknik paling ngefek dlm membangun komunikasi dg anak: bertanya (bukan menginterogasi lho) dan dengar jawabannya. Jadi jgb menghakimi, biarkan anak menyampaikan argumen, lalu giring dia utk ambil kesimpulan/penilaian atas perilakunya sendiri. Ini juga berdampak positif: melatih anak berpikir dan menyusun argumen.

8: menyalahkan.

Ini sering banget kita lakukan dan terasa wajar. Misal anak numpahin minuman di karpet “ya ampun! Kok numpahin minum aja sih? Liat ni karpet jadi kotor! Hati2 dong!”

Mungkin kita bertanya2, emang anak salah, kok ga boleh disalahin? Problemnya ada di gaya bicara. Kalo anak salah ya kita kasih tau, tp bukan dgn menyalahkan (apalagi plus ngomel, marah, atau melabeli “dasar kamu memang ceroboh!”). Seperti sdh sy bilang sblmnya, tujuan kita belajar gaya bicara yg benar adalah agar komunikasi ortu-anak terbangun baik sehingga berbagai masalah besar di masa depan bisa dihindari. Anak yg disalah2in melulu akan tumbuh jd org ga pede, ga kreatif (selalu takut salah), mgkn jd pembohong (daripada disalahin, mending bohong aja),dll.

Ini musti dilatih supaya ibu2 terbiasa. Jd refleks saat anak berbuat kesalahan upayakan bukan berupa “menyalahkan”, coba ganti kalimat lain.. misalnya.. “waduuh.. jatuh ya.. ayo bantu ibu ngelap karpetnya.. ” (pokoknya tahan lidah, jgn sampai meledak nyalah2in). Saat itupun anak sdh tau kok kalau dia salah. Jg jangan ibu langsung bersihkan sendiri, libatkan anak,biarin dia ikut bersihin.ga bersih gpp, kan masih kecil.. Ibu bantuin bersihkan (bareng2). Di sini ada yg dipelajari anak: menahan emosi (krn anak belajar dg meniru sikap ibu), bertanggung jwb, dan dia tau kalo ga jln hati2, ada akibatnya.

9 mendiagnosis/menganalis.

Misal tadi, anak jatuh dan minuman di gelas tumpah ke karpet. Ibu ga marah tp bilang gini, “adek tadi pasti jalannya sambil ngelamun ya? Trus, jd ga liat nih ada mainan di atas karpet. Coba kalo td adek jln pelan aja, perhatiin kakinya, jgn sampi kesandung..pasti ga bakal tumpah nih susunya.. ”

Kebayang kalo ibu2 terbiasa ngomong gini..sampai anak remaja masih rajin menganalisis, pasti dlm hati mrk akan bilang “bawel amat sih enak gue! Sok tau banget!” Dlm kondisi gini, ga ngefek ibu2 nasehat ini-itu..krn di pikiran mrk sdh tertanam “ibuku sok tau!” Gawat kan?

Nah, yg sebaiknya dilakukan adalah BERTANYA (bukan interogasi ya). “Waduh..adek kok nilai matematikanya jelek?” (Biarkan anak mnganalisis sendiri..jgn lgsg bilang “ini pasti krn kamu males bikin pr!”) Bila komunikasi terjalin baik, anak terbuka curhat..misal mmg dia ga paham penjelasan guru.. Lalu tanya lagi : “menurutmu, jalan keluarnya apa ya?”

Jadi kalo akhirnya anak les, itu atas kesadaran si anak (dan dia jd senang mnjalaninya) bukan krn hasil analisis ibu “ini pasti gurumu emang payah.. udah, mulai besok kamu les aja!”

10 menyindir.

Ibu2 sendiri kalo disindir org enak ga? Pasti kesel kan? sayangnya banyak jg ibu2 yg sukan nyindir orang.. juga nyindir anaknya. Anak2 yg disindir ibunya pun tetap sakit hati, merasa terhina, dan merasa disalahkan.

Contoh: anak lagi sibuk baca buku cerita, pdhl rumah berantakan atau blm cuci piring. Ibu sambil beresin rumah, bilang “duh, tuan putri, santai banget nih baca buku.. emang enak ya jd putri, ada pembantu yg ngurusin semuanya!”

11. Memberi solusi.

“Udah, kamu bobo aja, biar ibu yg beresin mainanmu.”… “ya, sini biar ibu yg bikinin prakarya-nya, kamu kerjakan PR yg lain”… Anak udh di sekolah, sms, buku pr ketinggalan..ibu buru2 nganter peer ke sekolah. Anak mau ujian, buku ga ketemu… sambil ngomel, ibu bantu cariin dan ketemu (kalo ga ketemu, ibu yg pinjem dari anak temennya, lalu ibu yg fotokopi). Sibuk bangeeeet.. ya kan?

Padahal, kita ibuk2 nih udah banyak urusan:.masak, nyuci, ngitung duit belanja (dan stress kalo duit ga cukup), taklim, kerja, dll. Masa mau sih merepotkan diri utk hal2 yg seharusnya diurus sendiri oleh anak? Kebiasaan memberi solusi pada anak, selain merepotkan diri sendiri juga mendidik anak jd pribadi manja, bergantung ke orang, tdk bertanggung jawab, ga kreatif mencari solusi utk problemnya sendiri. Maka, stop berusaha jadi SUPERMOM yg selalu ingin kasih solusi.

Kalo ada masalah, ajak diskusi: menurutmu apa yg sebaiknya kamu lakukan? Bantu anak menemukan solusi masalah, biarkan dia berlatih mikir, bukan kita menyuapinya dg solusi. Saat dia sdh memilih solusi, fasilitasi, dampingi. Misal, anak ga paham2 matematika. Tanya: mnrtmu, musti gmn ya? Kalo dia bilang ingin les, fasilitasi. Kalo ga ada uang, bilang ke anak, dorong dia mncari alternatif lain. Misal:aku mau belajar sama paman (kebetulan psmannya mhsw matematika), fasilitasi, misalnya dg cara anter ke rmh paman.

12. Menyuap.

“Kalau adek ga rewel nanti ibu beliin eskrim”.. “Ssst, main dulu sana. Nanti kalo tamunya dah pulang ibu kasih uang bwt beli mainan. Skrg jgn ribut ya! Malu sama tamu”. “Ayo beresin mainannya, ntar ibu kasih hadiah”.. Ehm… siapa yg pernah ngomong gini?

Ibu2… ini namanya menyuap ya. Kita skrg benci sama para pejabat yg makan suap.. tapi kadang kita lupa, sikap senang disuap itu ditumbuhkan oleh ortu… Jgn sampai anak2 kita besar jd penyuka suap, mau kerja kalo ada uang pelicin, dll..naudzu billah..

Tujuan kita menyuap adalah supaya urusan cepet selesai. Krn itu yg musti diingat: mendidik anak itu mmg butuh waktu.. makanya jgn sibuk dg urusan selain anak, biar banyak waktu. Jadi, kalo anak nangis, kita tetap tenang, ga tergoda menyuap. Lakukan antisipasi: saat mau ada tamu, bilang “Nak, nanti ibu ada tamu. Kamu yg tenang ya, jangan rewel. Ibu sayang pada anak yg sopan. Janji ya?” Siapkan segala macam mainan. Kalau anak rewel: introspeksi diri..jgn2 emang udah kelamaan ngobrolnya. Tegas saja ke tamu: duh, maaf, obrolannya kita sambung kain waktu ya.. Tapi kalo baru 5 mnt udh rewel, mgkn krn sering disuap, artinya anak ga tepati janji. Katakan baik2:ibu kecewa kamu ga tepati janji.. tlg tunggu 10 mnt lagi, ibu ngobrol dulu dg tamu, lalu main dgnmu. Dan 10 menit, tepati janji ibu. Anak akan belajar mnepati janji.

13 Berbohong.

Ada tamu, ibu males menemui,,bilang ke anak “bilang, ibu ga ada!”. Anak minta jajan, “ibu ga ada uang!” (Padahal ada, tp buat keperluan lain). Anak ga mau makan “ntar ditangkep polisi lho” (selain ngancem, jg bohong, kan polisi ga akan nangkep org yg mogok makan). Akibat dr bohong.. ya kita semua udah taulah. Kita benci dibohongi, masa kita latih anak kita jadi pembohong?

Rabu, 17 Februari 2016

Belajar dari Jepang

Beberapa Hal Yang Penting Di Ketahui Tentang Jepang :
Apakah anda tahu :
1. Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari selama seperempat jam dengan para guru , yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang sederhana dan suka pada kebersihan.

2. Setiap warga negara Jepang yang memiliki anjing harus membawa tas dan tas khusus itu berguna mengambil kotoran piaraan mereka , karena mengatasi kebersihan adalah bagian dari etika Jepang.

3. Pekerja kebersihan di Jepang disebut " insinyur kesehatan " dan mendapatkan gaji setara Rp.50 Juta/ bulan , dan dalam perekrutannya menjalani tes tertulis dan wawancara.

4. Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti di Indonesia , dan mereka sering terkena gempa bumi . tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

5. Jepang siswa dari tahun pertama hingga tahun keenam primer harus belajar etika dalam berurusan dengan orang-orang.

6. Masyarakat Jepang meskipun adalah salah satu negara dengan Pendapatan tertinggi di dunia, tetapi mereka tidak memiliki pembantu. Orang tua bertanggung jawab atas rumah dan anak-anak.

7. Tidak ada tes ujian dari tingkat pertama sampai tingkat ke tiga ( Setara SD kelas 1 sampai SD Kelas 3 , karena tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan konsep dan pembentukan karakter, bukan hanya tes dan indoktrinasi.

8.Jika Anda pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang Anda akan melihat orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan tanpa limbah apapun. Tidak ada sisa2 makanan.

9.Tingkat keterlambatan kereta di Jepang adalah sekitar 7 detik per tahun! Mereka menghargai nilai waktu, sangat tepat waktu untuk menit dan detik.

10. Jika anda bertanya kepada mereka" Apakah arti pelajar ? " Mereka akan Menjawab " Pelajar adalah masa depan Jepang ".

Selasa, 16 Februari 2016

Makna Sedekah Tidak Mengurangi Harta

MAKNA SEDEKAH TIDAK MENGURANGI HARTA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558)

Tentang hadits ini Imam an-Nawawi menjelaskan, “Para ulama menyebutkan dua sisi makna tentang hadits ini, yaitu:

1. Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.

2. Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/141)

Senin, 15 Februari 2016

Wolak Walike Jaman

WOLAK-WALIKING JAMAN

- Wolak waliking jaman
- Sing penting dianggep ora penting
- Sing ora penting dipenting-pentingno
- Sing apik dielek-elek
- Sing elek dianggep apik
- Sing bener disalahke
- Sing salah dibener-benerke
- Sing jane tontonan dianggep tuntunan
- Sing mestine tuntunan malah dadi tontonan

- Ora ono manungso sing sempurno
- Ora ono manungso sing ora nduwe dosa
- Mulo podho enggal² tobato
- Mumpung durung ditimbali Sing Kuwoso

- Zamane zaman edan
- Akeh menungso podho lali karo pengeran
- Ngaku agamane Islam nanging ora gelem sembahyang
- Hobine maksiat sak ndalan-dalan
- Nyambut gawe podho sungkan
- Bandane negorone malah digawe rayahan

- Zamane zaman maju
- Akeh wong wadhon podho kemayu
- Yen bengi podho metu ngguya-guyu
- Mung trimo mamerne pupu
- Turut ngisor wit waru
- Jebule mung payu sewu

- Zamane zaman globalisasi
- Akeh wong wes lali karo dzat kang moho suci, duwit korupsi dianggep rejeki
- Akeh santri sing podho gak gelem ngaji
- Ugo akeh kyai sing lali karo santri
- Malah melu² rebutan kursi

- Manungso kuwi dititah podho
- Nanging yen masalah bondo dijatah bedo
- Mulo manungso iku wajibe mung usaha karo ndonga
- Entuk rezeki sepiro atine seng nrimo
- Gak usah meri karo konco sak podho²

- Akeh wong stres mergo uripe gak beres
- Rino wengi mung mburu ndonya
- Njur lali karo agomo

- Ojo podho ngersulo ndak gelis tuwo
- Wong yen nrimo uripe dowo
- Wong sing sabar rejekine jembar
- Wong yen ngalah uripe bakal barokah
- Sopo seng jujur uripe makmur
- Wong suloyo uripe rekoso
- Wong seng sombong amale kobong
- Sopo sing tlaten tembe mburi bakal panen

- Zamane wes zaman tuwo
- Akeh manungso wis angel ditoto karo tuntunane agomo
- Senengane malah podho gawe dosa
- Tumindak dosa sak bendino podho ra kroso

- Sitik² ra ketoro
- Suwe² dadi cetho
- Koyo wong tumindak dosa dilakoni sak bendino
- Dosa lantaran omongan
- Lantaran kuping lan tangan
- Kadang² ora kroso mergo pancen wes kulino

- Sing ati² lan waspodho
- Menowo siro ngobrol karo konco
- Ngrasani tonggo
- Ngojah alane liyo
- Kadang ra rumongso awake gawe dosa

- Ayo mumpung durung telat
- Enggal² podho tobat
- Timbang ning akhirat siro mbesok nompo adzab
- Mung dosa sepele kang ora dirasake
- Nanging gedhe akibate marang awake dewe

- Mumpung isih urip
- Ngibadaho kanti tertib
- Ngelingono yen wes mati
- Ora bakal iso bali

- Mumpung isih waras
- Ibadaho kanti ikhlas
- Ngelingono yen wis lara
- Ora biso opo²

- Mumpung isih longgar
- Ibadaho kanti sabar
- Ngelingono yen wis repot
- Ibadah rasane abot.

Karomah Mbah Kholil Bangkalan

BUAH KETAATAN

Suatu ketika ada seorang anak kecil kira² berumur 9 tahun pergi nyantri ke Hadratussyekh KH. Kholil Bangkalan Madura.
Melihat keadaan bocah kecil ini Kyai Kholil tidak langsung mengajar ngaji karena khawatir tidak kerasan. Sambil menunggu si bocah merasa betah, Kyai Kholil memberi tugas pada si santri kecil ini untuk membersihkan daun mangga yang jatuh dari pohonnya di depan ndalem Kyai Kholil.
Si bocah ini menjalankan perintah gurunya dengan senang hati.

Pada suatu malam turunlah hujan begitu lebat, Kyai Kholil keluar dan duduk di teras rumah. Dilihatnya ada seorang anak yang tetap berhujan-hujanan di bawah pohon mangga menjaga daun mangga yang jatuh ke tanah untuk langsung dibersihkan.

Seketika itu Kyai Kholil memanggil anak tersebut, betapa kagetnya Kyai Kholil ternyata dia adalah anak kecil yang diberi tugas membersihkan daun mangga bila ada yang jatuh dari pohonnya itu.

Melihat kejadian tersebut Kyai Kholil berkata kepada si kecil yang bernama Abbas itu,
"Wahai Abbas sekalipun engkau masih kecil belia tapi engkau memiliki ketaatan sungguh² kepada guru. Oleh karena itu cukup untuk kamu ngaji di sini sekarang."
Kyai Kholil bertakbir keras, "Allâhu Akbar... Allâhumma sholli 'alâ Sayyidinâ Muhammad. Pulang...!! Mengajar...!! Ilmunya ditanggung Kholil...!!"

Seketika itu pula Kyai Kholil meminta Abbas kecil menengadah ke langit dengan membuka mulut dan Kyai Kholil meludahi mulut Abbas kecil, maka pulanglah Abbas kecil dengan derai air mata karena tak kuasa meninggalkan guru yang dicintai dengan amanah yang dibanggakannya.

Subhânallah... Jadilah Abbas seorang kyai besar berpengaruh di Banyuwangi dengan santri yang luar biasa hingga sekarang.

'Mencari ridlo Guru' itulah rahasia besar kesuksesan ulama terdahulu, yang makin terlupakan sekarang.
Di samping keikhlasan sang guru itu sendiri tentunya yang juga makin jarang kita temukan sekarang.

Contoh kecil, guru pondok tanpa gaji tetap mengajar mencari ridlo Allah dan ridlo kyai.
Bandingkan dengan dosen tasawwuf mengajar bab zuhud, tapi kalo gak digaji gak bakal berangkat.
Ikhlas yang mana?

Kyai setiap sholat malam mendoakan santri, santrinya setiap ngaji kirim fatihah ke kyai.
Kira² guru sekolah pernah nggak nirakati murid²nya? Apalagi muridnya, juga gak pernah memfatehahi guru.
Lebih barokah mana ilmunya?.

Sanad keilmuan terjamin silsilahnya.
Guru pondok punya kyai, kyainya punya kyai, kyainya kyai punya guru sampai bersambung kepada Kanjeng Nabi.
Lha kalo dosen tafsir di kampus ada yang nasrani, banyak profesor hafidz Quran di Harvard university yang agamanya yahudi.
Jadi kuliah tafsir sanadnya bisa sampai ke dosen yahudi.
Lebih terjaga mana?

Kyai di pondok tidak hanya mengajar kitab, tapi beliau adalah gambaran dari isi kitab itu.
Santri bisa niru akhlaknya kyai, zuhudnya kyai, wira'inya kyai, sabarnya kyai dan akhlak mulia lainnya.
Kebanyakan sekolah dan kuliah itu, gurunya cuma bisa ngajar.
Bahan materinya bisa copy paste dari google atau buku.
Lah, tidak ada jaminan yang menulis di internet dan di buku itu orang sholih dan mengamalkan ilmunya.

Belajar di pondok tidak banyak kecampuran maksiat.
Santri putra kelasnya dipisah dengan santri putri. Kalaupun jadi satu pasti dipisah tabir.
Lah di kampus belajar mata kuliah tasawwuf pas bab khouf. Eh, campur aduk laki² perempuan.
Mengetik makalah bab khouf dan roja' sambil chatingan sama pacar.

Ilmu itu nur (cahaya) sedangkan maksiat itu dhulm (gelap).
Mungkinkah cahaya dicampur dengan kegelapan?

Allâhumma nfa'nâ bimâ 'allamtanâ wa 'allimna lladzî yanfa'unâ —

Sholat Shubuh di Hari Jum'at

SHALAT SHUBUH DI HARI JUM'AT DIANJURKAN MEMBACA SURAT AS-SAJDAH DAN SURAT AL-INSAN

Dari Abu Hurairah, beliau berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim: 880)

Catatan: Maksud membaca surat As-Sajdah adalah membaca suratnya bukan memaksudkan untuk mengkhususkan ketika itu dengan surat yang ada ayat sajdahnya sebagaimana hal ini disalahpahami oleh sebagian orang. Sehingga tidak perlu mencari surat-surat lain yang terdapat ayat sajdah dan dibaca ketika Shalat Shubuh pada hari Jum’at.

Wallahu 'alam

Minggu, 14 Februari 2016

Penuntut Ilmu Yang Tidak Akan Mencium Bau Surga

PENUNTUT ILMU YANG TIDAK AKAN MENCIUM BAU SURGA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Hendaklah kita memperbaiki niat kita dalam menuntut ilmu dan menjauhi niat buruk yang hanya untuk memperoleh keuntungan duniawi. Karena, terkadang seorang penuntut ilmu terbetik niat dalam hatinya untuk tampil (ingin terkenal). Jika ia termasuk orang-orang yang dikalahkan hawa nafsu dan syahwatnya, hendaklah ia tidak mencela, kecuali kepada dirinya sendiri. (Ma’aalim fii Thariiq Thalabil ‘Ilmi hal. 20).

Cara Bertaubat Dari Ghibah

CARA BERTAUBAT DARI GHIBAH

Berkata Syaikh Utsaimin : “…Ghibah yaitu engkau membicarakannya dalam keadaan dia tidak ada, dan engkau merendahkannya di hadapan manusia. Untuk bertaubat dari ghibah ini para ulama berselisih. Di antara ulama ada yang berkata bahwasanya engkau yang menggibahi harus datang kepadanya (yang dighibahi) lalu berkata kepadanya: “Wahai fulan sesungguhnya aku telah membicarakan-mu di hadapan orang lain, maka aku mengharapkan-mu memaafkan-ku dan merelakan perbuatanku”.

Sebagian ulama yang lainnya mengatakan bahwasanya engkau jangan datang kepadanya, tetapi ada perincian: Jika yang dighibahi telah mengetahui bahwa engkau telah mengghibahinya, maka engkau harus datang kepadanya dan meminta agar dia merelakan perbuatanmu. Namun jika dia tidak tahu, maka janganlah engkau mendatanginya, karena itu akan lebih menyakitinya tetapi hendaknya engkau memohon ampun untuknya dan engkau membicarakan kebaikan-kebaikannya di tempat-tempat yang engkau pernah mengghibahinya. Karena sesungguhnya kebaikan-kebaikan bisa menghilangkan kejelekan-kejelekan. Pendapat kedua ini lebih benar, yaitu bahwasanya ghibah itu, jika yang dighibahi tidak mengetahui bahwa engkau telah mengghibahinya, maka cukuplah engkau menyebutkan kebaikan-kebaikannya di tempat-tempat yang kamu pernah mengghibahinya dan engkau memohon ampun untuknya. Engkau bisa berkata: “Ya Allah ampunilah dia”. (Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadhus Sholihin, Karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly, jilid 3)

Carilah Teman Yang Baik

CARILAH TEMAN YANG BAIK AGAMA DAN AKHLAKNYA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman" (HR. Abu Dâwud no. 4833 dan Tirmidzi no. 2378)

Jangan salah dalam memilih teman, karena sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.

Di tengah masyarakat, jika Anda tidak memilih teman yang baik, maka tinggal pilih; Andakah yang akan mempengaruhi orang-orang untuk menjadi lebih baik atau Andakah yang menjadi korban pengaruh buruk lingkungan (kawan-kawan) Anda. Ingat! Tidak ada pilihan yang ketiga.

7 Amalan Yang Pahalanya Terus Mengalir

7 AMALAN YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR

عَنْ أَنَسٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ : سَبْعٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Dari Anas Radhiyallahu anhu , beliau mengatakan, " Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu) : Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanamkan kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal." (HR. al-Bazzar dalam Kasyful Astâr, hlm. 149. hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam shahihul Jami', no. 3602)

Wahai saudaraku ! Renungkanlah sejenak amalan-amalan ini lalu berusahalah untuk mendapatkan bagian darinya selama engkau masih diberi kesempatan di dunia. Bergegaslah untuk mengerjakannya sebelum umurmu habis dan ajal datang menjemput !

(Diterjemahkan dari al-Fawâid al-Mantsûrah, hlm. 11-15. Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr)

Tiga Amalan Untuk Mendapatkan Rumah Di Surga

TIGA AMALAN UNTUK MENDAPATKAN RUMAH DI SURGA

Dari Abu Umamah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أنا زعيم بيت ربض الجنة، لمن ترك المراء وإن كان محقاً، وبيت وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحاً، وبيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقُه) (حسن رواه أبو داود والضياء عن أبي أمامة).

“Aku menjamin dengan rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan pertengkaran walaupun ia dipihak yang benar. Aku  menjamin dengan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ketika bercanda. Aku menjamin dengan rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah).

Sikap Ketika Mendapat Pujian Dari Orang Lain

SIKAP KETIKA MENDAPAT PUJIAN DARI ORANG LAIN

Abu Bakr Ash Shidiq tatkala beliau dipuji oleh orang lain. Beliau–radhiyallahu ‘anhu- pun berdo’a,

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

"Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka" (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4/228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25/145, Asy Syamilah)

Ibnu ‘Ajibah mengatakan, “Janganlah engkau tertipu dengan pujian orang lain yang menghampirimu. Sesungguhnya mereka yang memuji tidaklah mengetahui dirimu sendiri kecuali yang nampak saja bagi mereka. Sedangkan engkau sendiri yang mengetahui isi hatimu. Ada ulama yang mengatakan, “Barangsiapa yang begitu girang dengan pujian manusia, syaithon pun akan merasuk dalam hatinya.” (Lihat Iqozhul Himam Syarh Matn Al Hikam, Ibnu ‘Ajibah, hal. 159, Mawqi’ Al Qaroq, Asy Syamilah)

Tidur Setelah Sholat Shubuh

TIDUR SETELAH SHALAT SHUBUH

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan Tirmidzi no. 1212. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Berdasarkan hadits di atas, sebagian ulama salaf tidak menyukai tidur setelah shalat subuh.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)

Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah setelah melaksanakan shalat subuh, mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam Fatawanya berkata, “Namun jika ada seorang yang memilih untuk tidur setelah shalat shubuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas maka hukumnya adalah tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi orang tersebut untuk tidur siang dan hanya mungkin tidur di waktu pagi.” (Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 2063)

Berikut adalah beberapa kerugian dari tidur pagi, yaitu: 

1. Tidak sesuai petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah. 

2. Bukan termasuk kebiasaan dan akhlak para salafush shalih (generasi terbaik), bahkan perbuatan yang dibenci. 

3. Tidak mendapatkan berkah di dalam waktu dan amalannya. 

4. Membuat malas dan tidak bersemangat. Ibnul Qayyim ra. berkata, “Pagi hari itu bagaikan waktu muda dan ketika tuanya ibarat waktu senja.” ( Miftah Daris Sa’adah , 2/216). Amalan di waktu muda sangat berpengaruh terhadap amalannya kelak di waktu tua. Jadi jika ada orang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan melakukan tidur, maka di sore hari juga akan bermalas-malasan. 

5. Menghambat datangnya rizki. Ibnul Qayyim ra. berkata, “Empat hal penghambat rizki untuk datang yaitu: 1. tidur pagi, 2. sedikit sholat, 3. khianat dan 4. malas-malasan.” 

6. Menyebabkan berbagai penyakit datang. ( Zaadul Ma’ad , 4/222) 2. Tidur Setelah Shalat Ashar Tidur sore hari dapat meningkatkan perubahan yang negatif pada hormon. Bagian tubuh akan menerima beban stress pada proses bangun di sore hari. Ada pula penelitian bahwa mimpi buruk disebabkan oleh tidur sore. Tidur siang tidak boleh lebih dari 30 menit. Ini berdasarkan peneliti dari Huazhong University of Science and Technology di China. Kadar kolesterol dalam tubuh yang suka tidur siang hingga sore hari lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang hingga sore. Ditemukan pula dari hasil penelitian tersebut bahwa ada penurunan tingkat ingatan seseorang yang sering tidur sore hari. Para ilmuwan mengatakan untuk mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes maka tidur sore tidak boleh lebih dari 30 menit atau lebih baik untuk tidak tidur sore. Simpulan dari penelitian tersebut yaitu penyakit diabetes sangat beresiko bagi mereka yang sering tidur di sore hari, terlebih mereka yang kurang berolahraga. Tidak hanya itu, dengan tidur sore, maka seseorang akan sulit tidur di malam hari. Sehingga mengganggu siklus tubuh dan mempengaruhi saat memproduksi insulin.

Kesimpulannya, yang paling afdhol adalah menggunakan waktu pagi untuk aktivitas yang bermanfaat untuk dunia ataupun untuk urusan akhirat.

Wasiat Untuk Para Pemuda

Wasiat al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man Kepada Para Pemuda :

ولا تتوزوج إلا بعد أن تعلم أنك تقدر على القيام بجميع حوائجها.

janganlah engkau (terburu-buru) menikah kecuali setelah engkau tahu bahawasanya engkau sudah mampu untuk bertanggungjawab memenuhi seluruh keperluan-keperluan istrimu.

واطلب العلم أولا ثم اجمع المال من الحلال ثم تزوج.

carilah ilmu terlebih dahulu,
kemudian (setelah punya ilmu) kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal lalu menikahlah.

فإنك إن طلبت المال في وقت التعلم عجزت عن طلب العلم ودعاك المال إلى شراء الجواري والغلمان وتشتغل بالدنيا والنساء قبل تحصيل العلم.

jika engkau mencari harta benda di tengah-tengah waktumu mencari ilmu, maka engkau akan lemah di dalam mendapatkan ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berniaga dengan orang-orang sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan dengan urusan dunia juga wanita sebelum engkau benar-benar mendapatkan ilmu.

فيضيع وقتك ويجتمع عليك الولد ويكثر عيالك فتحتاج الى القيام بمصالحهم وتترك العلم.

(jika itu yang terjadi) maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh karena itu, maka engkau akan sangat berhajat untuk memenuhi keperluan-keperluan mereka dan engkau lalu meninggalkan ilmu.

واشتغل بالعلم في عنفوان شبابك ووقت فراغ قلبك وخاطرك ثم اشتغل بالمال ليجتمع عندك،

sibukkanlah waktumu dalam mencari ilmu pada masa-masa, pada waktu hatimu masih senggang dari banyak fikiran, kemudian setelah itu (setelah ilmu berhasil diraih), sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda,

فإن كثرة الولد والعيال يشوش البال,

karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan mengganggu fikiran.

فإذا جمعت المال فتزوج.

dan ketika harta sudah kau raih, maka menikahlah.

- Dinukil daripada kitab : al-Asybah wa an-Nadzoir li Ibni Najm.

Sembilan Prinsip Dakwah Wali Songo

SEMBILAN PRINSIP DAKWAH WALI SONGO

1. Kalimasada senjatane ( Senjatanya adalah Iman, Islam dan Ihsan yang terkandung dalam Syahadat) Ertinya : selalu mendakwahkan iman, Islam, Ihsan. Mengajak umat untuk kembali kepada Allah dan setia pada Rasulullah.

2. Becik ketitik, Olo ketoro (Kebenaran akan selalu menang, dan kemungkaran akan lenyap binasa). Ertinya: Dakwah Wali Songo adalah dakwah dalam kebenaran dengan cara damai. Dan Allah pasti akan menolongnya.

3. Sugih tanpa banda (Kaya tanpa modal harta).Ertinya : Jangan rakus pada harta….kebahagiaan adalah ketika kita mampu mendakwahkan agama, dakwah jangan bergantung pada harta.

4. Nglurug tanpa bala (Menyerbu tanpa banyak orang/tentara).Ertinya : jangan terhijab dan terpesona dengan banyaknya jumlah kita,…..karena kemenangan berasal dari pertolongan Allah. Bukan karena banyaknya pengikut.

5. Menang tanpa ngasorake (Menang/unggul tanpa merendahkan orang). Ertinya : Berdakwah harus dengan cinta, damai dan lemah lembut, jangan menganggap hina musuh-musuh kita….kita pasti unggul dengan sikap tawadhu’…..jangan merendahkan orang lain (jangan sombong).

6. Mulya tanpa punggawa (Mulia tanpa anak buah). Ertinya : kemuliaan hanya dalam iman, takwa, akhlak dan pengamalan Islam secara Kaaffah, bukan karena banyaknya pengikut

7. Mletik tanpa sutang (Melompat jauh tanpa galah/tongkat panjang).Ertinya : Niat untuk berdakwah ke seluruh penjuru alam adalah berkat pertolongan Allah, bukan karena sebab-sebab yang lain.

8. Mabur tanpa lara (Terbang tanpa sayap). Ertinya : kita bergerak untuk berdakwah menjumpai umat di mana pun berada.

9. Menang tanpa tanding (Menang tanpa berperang). Ertinya : Berdakwah adalah dengan hikmah, cinta, kasih, damai, kata-kata yang sopan, akhlaq yang mulia dan doa-doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah agar umat seluruh alam mendapatkan hidayah dari Allah. Bukan dakwah dengan kekerasan atau anarkis.

Oleh:
Asy-Syaikh As-Sayyid KH.Shohibul Faroji Azmatkhan Ba’alawi al-Husaini
(Peneliti Sejarah & Nasab Wali Songo, Mursyid Thariqah Wali Songo dan Pimpinan Majelis Dakwah Wali Songo)

Menyikapi Hari Valentine

Hari Valentine (Valentine Day) yang jatuh setiap tanggal 14 Februari memiliki sejarah panjang yang erat berhubungan dengan masyarakat nasrani. Kata 'Valentine' sendiri diambil dari seorang pendeta 'pelayan tuhan' yang bernama Santo Valentine. Ia-lah orang yang berani menolak kebijakan Kaisar Romawi Claudius melarang pernikahan dan pertunangan. <>

Pelarangan ini berawal dari kesulitan pemerintahan Romawi merekrut pemuda dan para pria sebagai pasukan perang. Padahal pada masa itu, pemerintahan dalam keadaan perang dan sangat membutuhkan tenaga sebagai prajurit. Sang Kaisar menganggap kesulitan ini berasal dari keengganan mereka meninggalkan kekasih, istri dan keluarganya. Oleh karenanya, Sang Kaisar mengeluarkan peraturan yang melarang pernikahan, karena pernikahan dianggap sebagai salah satu penghambat perkembangan politik Romawi. Peraturan ini kemudian ditolak oleh santo Valentine sehingga ia dihukum mati pada tanggal 14 Februari 270 M.

Hari inilah yang diabadikan oleh gereja sebagai hari Valentine dan dijadikan momentum simbolik pengungkapan kasih sayang oleh masyarakat nasrani. Hanya saja, kemajuan teknologi informasi mampu meruntuhkan tembok pemisah ruang dan waktu. Hingga berbagai budaya itu dianggap milik bersama. Maka banyak sekali kaum muslim yang ikut memeriahkan hari Valentine dengan berbagai tradisinya dan banyak pula kaum nasrani yang ikut memeriahkan hari raya. Bahkan mereka saling memberikan ucapan selamat.

Baiknya, bagi kaum muslimin (khususnya yang sering berinteraksi dengan kaum nasrani) harus berhati-hati karena bisa saja terjatuh dalam kekufuran apabila dia salah meletakkan niat (maksud hatinya). Karena dalam Bughyatul Musytarsyidin dengan jelas diterangkan bahwa:

1) Apabila seorang muslim yang mempergunakan perhiasan/asesoris seperti yang digunakan kaum kafir dan terbersit dihatinya kekaguman pada agama mereka dan timbul rasa ingin meniru (gaya) mereka, maka muslim tersebut bisa dianggap kufur. Apalagi jikalau muslim itu sengaja menemani mereka ke tempat peribadatannya. 2) Apabila dalam hati muslim itu ada keinginan untuk meniru model perayaan mereka, tanpa disertai kekaguman atas agama mereka, hal itu terbilang sebagai dosa. 3) Dan apabila muslim itu meniru gaya mereka tanpa ada maksud apa-apa maka hukumnya makruh.

(مسألة ي) حاصل ما ذكره العلماء فى التزيي بزي الكفار أنه إما أن يتزيا بزيهم ميلا إلى دينهم وقاصدا التشبه بهم فى شعائر الكفر أو يمشي معهم إلى متعبداتهم فيكفر بذالك فيهما وإما أن لايقصد كذلك بل يقصد التشبه بهم فى شعائر العيد أو التوصل إلى معاملة جائزة معهم فيأثم وإما أن يتفق له من غير قصد فيكره كشد الرداء فى الصلاة

Namun jika diperhatikan, fenomena sekarang tidaklah demikian. Kebanyakan kaum muda yang merayakan valentine dengan berbagai macam tradisinya itu sama sekali tidak berhubungan dengan agama. Bahkan jarang sekali dari mereka yang mengerti hubungan valentine dengan agama nasrani.

Yang berlaku sekarang dalam valentine (yang telah mentradisi di kalangan kaum muda juga para santri) menjurus kepada kemaksiatan yang dapat dihukumi haram. Misalkan merayakan valentine dengan mengutarakan rasa sayang di tempat yang sepi dan hanya berduaan. Atau merayakan valentine bersama-sama yang menggannggu ketertiban umum. Apalagi merayakannya dengan pestapora yang me-mubadzirkan harta. Sungguh semua itu diharamkan dalam ajaran Islam. Karena segala hal yang bisa dianggap menyebabkan terjadinya makshiayat hukumnya seperti maksyiatan itu sendiri.

ومنها الإعانة على المعصية أي على معصية من معاصي الله بقبول أو فعل أوغيره ثم إن كانت المعصية كبيرة كانت الإعانة عليها

Red: Ulil Hadrawy


http://www.nu.or.id/post/read/42490/menyikapi-hari-valentine