Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Datang di Blog Myanto Mahardika Scout, Semoga Bermanfaat untuk Kita Semua.

Motivasiku

Orang yang selalu beralasan selamanya tidak akan menemui kemajuan pada dirinya.

Inspirasiku

Setiap Manusia pasti berbuat salah, maka Instropeksi, dan berbenah diri serta saling menasehati adalah yang terbaik untuk kita lakukan.

Mutiara Hikmah

Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya dan yang bermanfaat buat manusia lainnya.

Warning

Katakan benar pada yang benar dan katakan Tidak pada yang salah atau bathil.

Rabu, 16 Maret 2016

Nasehat Imam Al-Bukhari Bagi Pencari Ilmu

Menuntut ilmu bukanlah perkara mudah dan sederhana. Butuh pengorbanan dan kesabaran tingkat tinggi untuk menguasainya. Selain itu, godaan dalam proses mencari ilmu juga cukup banyak, beraneka ragam, dan datang silih berganti; baik godaan dari luar maupun dalam diri sendiri. Kesuksesan seorang pelajar sangat ditentukan oleh sejauh mana dia mampu mengusir setiap godaan ini.

Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Tadribur Rawi mengutip sebuah kisah tentang nasihat Imam Al-Bukhari kepada seorang murid yang ingin belajar hadits kepadanya. Singkat kata, imam hadits ini mengatakan, jika kamu ingin menjadi ahli hadits yang sempurna, kamu mesti menulis empat hal. Empat hal ini tidak sempurna kecuali dengan empat perkara. Apabila telah menyempurnakan empat perkara ini, kamu akan diberikan empat keuntungan sekaligus diuji dengan empat cobaan. Bila kamu lulus dari empat ujian tersebut, Allah SWT akan memberimu empat ganjaran di dunia dan di akhirat. Jabaran dari empat hal yang saling berkaitan itu adalah sebagai berikut:

لاتتم له له هذه الأشياء إلا بأربع هي من كسب العبد: معرفة الكتابة، واللغة، والصرف، والنحو، مع أربع هن من عطاء الله تعالى: الصحة، والقدرة، والحرص، والحفظ، فإذا صحت له هذه الأشياء هان عليه أربع: الأهل، والولد والمال والوطن، وابتلي بأربع: شماتة الأعداء، وملامة الأصدقاء، وطعن الجهلاء، وحسد العلماء، فإذا صبر على هذه المحن أكرمه الله تعالى في الدنيا بأربع: بعز القناعة، وبهيبة اليقين، وبلذة العلم، وبيحاة الأبد، وأثابه في الآخرة بأربع: بالشفاعة لمن أراد من إخوانه، وبظل العرش حيث لا ظل إلا ظله،  ويسقي من أراد من حوض محمد صلى الله عليه وسلم، وبجوار النبيين في أعلى عليين في الجنة

Artinya, “Hal ini (menuntut ilmu) tidak sempurna kecuali seseorang menguasai empat bidang: mahir baca-tulis, mengerti bahasa, menguasai ilmu sharaf, dan ilmu nahwu (gramtikal). Kemampuan ini harus dibarengi dengan karunia Allah: kesehatan, kemampuan, keuletan, dan hafalan. Apabila empat hal ini berjalan dengan baik, dia akan diberikan empat keuntungan: keluarga, anak, harta, dan domisili. Tapi seketika itu pula dia akan diuji dengan empat ujian: musuhnya dengki, celaaan sahabatnya, makian dari orang bodoh, dan keirian ulama. Jika seseorang berhasil melewati ujian ini, di dunia dia akan memperoleh empat kebaikan: semakin qana’ah, keyakinanya meningkat, merasakan nikmatnya ilmu, dan kenikmatan hidup. Kelak di akhirat, Allah SWT akan memuliakannya dengan empat kesempatan: dapat memberikan syafaat kepada siapa yang dia inginkan, berhak memberi minum kepada siapa pun dari telaga Nabi Muhammad SAW,  dinaungi bayangan Arasy, dan diposisikan di surga paling tinggi, di samping surga para Nabi.”